Hola!di artkel gue yang pertama ini gue akan menjelaskan sejarah,ya sebagian besar merupakan sejarah,sebenarnya gue menulis blog karena ingin menjelaskan pada teman teman tentang sejarah2 "catalonia is not Spain" tapi maaf2 aja ya dari judul nya aja udah rada ga enak._.v soo enjoyyy! ;)
Bangsa Tanpa Negara
Kemenangan Spanyol, sekali lagi
mengingatkan kita akan eksistensi Catalan yang menjadi bagian dari
negara itu. Kehadiran Catalan sebagai bangsa kembali memantik diskursus
mengenai relasi bangsa dan negara. Mengutip Enric Prat de la Riba,
Manuel Castells (2000) menganjurkan agar perlu membedakan antara negara
dengan bangsa. Negara adalah organisasi politik yang secara eksternal
merupakan kekuatan independen, dan secara internal adalah kekuasaan
tertinggi, dengan kekuatan utama ada di rakyat dan uang untuk menjagai
independensi dan otoritasnya.
Dalam relasi antara bangsa dan negara, Castells mengeksplorasi dua
kasus berbeda yakni kasus Uni Soviet dan Catalunya, Spanyol. Menurut
Castell, kasus yang dihadapi Uni Soviet itu menunjukan Bangsa yang
melawan Negara (nations against state). Sementara kasus kedua, dihadapi
oleh Catalan yang diidentifikasi sebagai bangsa tanpa negara (nations
without state). Pengalaman Catalan mengajak kita untuk merefleksikan
kondisi dimana sebuah bangsa eksis dan merekonstruksi dirinya, bukan
sebagai sebuah negara-bangsa, dan tanpa bermaksud mendirikan salah satu
diantaranya. Pimpinan tertinggi Catalan, Jordi Pujol menuturkan kalau
Catalan merupakan bangsa tanpa negara. Kasus Catalan itu cukup rumit,
karena mereka memiliki bahasa dan budayanya sendiri. Tetapi negara
mereka adalah Spanyol.
Berdasarkan penggambaran kasus di Uni Soviet serta Catalan, Castells
menuturkan kalau ia menggarisbawahi bangsa sebagai komunitas budaya
yang dikonstruksi dalam pikiran masyarakat dan memori bersama tentang
sejarah dan politik. Dua kasus, kembali mengambarkan karakteristik dari
periode sejarah saat ini. Pertama, disintegrasi negara dengan banyak
bangsa yang mencoba untuk tetap berdaulat secara penuh atau menolak
pluralitas konstituen bangsanya. Kasus ini menimpa Uni Sovyet awal,
Yugoslavia, Ethiopia, Cekoslovakia, dan mungkin pada masa akan datang
akan melanda Sri Lanka, India, Indonesia, Nigeria dan negara lainnya.
Disintegrasi ini menghasilkan apa yang disebut
sebagaiquasi-nation-states.
Kedua, kita mengamati perkembangan “negara” yang hanya menjadi negara
bagian, tetapi memaksa pemerintahan pusat untuk menyesuaikan dan
mengakui kedaulatan seperti dalam kasus Catalan, Negara Basque,
Flanders, Wallonie, Scotland, Quebec, Kashmir, Punjab dan Timor Timur
(sebelum merdeka).
Dari aspek ekonomi, Catalan adalah bangsa nomor dua termaju dalam hal
industri di Eropa setelah Inggris pada abade ke-18. (Oomen, 2008: 53).
Barangkali bagi elit Catalan tidak ada perbedaan antara mempertahankan
tingkat otonomi ekonomi, politik dan kultural bangsa dengan
kebijakannya untuk menjadi bagian dari negara Spanyol. Jadi kasus
Spanyol sebagai nasionalisme ”negara dominan” dengan memperhatikan
Catalan sebagai bangsa yang menggabungkan diri dengan kekuasaan yang
lebih besar, tidak semuanya benar.
( Mengutip tulisan di elsaonline.com )
Sejarah FC Barcelona
Klub Barcelona didirikan tahun 1899 oleh seorang kelahiran Swiss
bernama Hans Gamper. Dia membentuk klub sepak bola yang berisi pemain
pemain dari Swiss, Inggris, dan Catalan (satu suku bangsa di Spanyol).
Gamper mencetak 103 gol antara tahun 1901 sampai 1903 dan menjadi
Presiden klub sampai kematiannya tahun 1930. Stadion Barcelona pertama
dibangun tahun 1909 dengan kapasitas penonton 6000 orang. Pertama kali
Barcelona menjadi juara liga spanyol adalah tahun 1929, hanya 1 tahun
sebelum kematian Gamper. Pada waktu itu, Barcelona sudah menjadi tim
yang hebat. Dan pemain yang paling terkenal di jaman itu adalah Ricardo
Zamora ( Kiper ) . Dia di kenal karena sekarang namanya diabadikan
sebagai nama piala penghargaan untuk kiper terbaik di liga spanyol
setiap tahunnya dan yang paling fenomenal adalah dia pemain pertama
yang pidah dari Barcelona ke Real Madrid! hal yang paling di anggap
tabu oleh seluruh orang Catalan dan fans Barcelona.
Ricardo Zamora
Awal dari cerita 'musuh bebuyutan' antara Barcelona dan Real Madrid
bermula pada masa Jendral Franco. Jenderal yang sangat diktator di
Spanyol pada tahun 1930-an. Barcelona, yang adalah “ibukota” dari
Provinsi Catalonia dan pusat dari bangsa Catalan yang sejak dulu tidak
pernah mau mengakui kalau mereka adalah bagian dari negara Spanyol.
Catalan selalu menganggap ' Catalan is not Spain!' dan menjadi daerah
'paling di musuhi' oleh sang Jendral dan ibukota ( Madrid )
Franco melarang penggunaan bendera dan bahasa daerah Catalan. Dan cuma
FC Barcelona yang menjadi media dan tempat seluruh orang2 Catalan bisa
berkumpul dan berbicara dalam bahasa daerah mereka. Warna biru dan
merah, FC Barcelona pun menjadi Icon Catalan dengan seragam mereka yang
sama warna nya dengan bendera Catalan. Sang
Jendral pun makin tidak suka dengan Barcelona. Josep Suñol, Presiden
Barcelona waktu itu, dibunuh oleh pihak militer pada tahun 1936, dan
sebuah bom dijatuhkan di FC Barcelona Social Club pada tahun 1938. Di
lapangan sepakbola, Puncak permusuhan ini terjadi pada tahun 1941
ketika para pemain Barcelona “di haruskan” (dibawah ancaman militer)
untuk kalah dari Real Madrid. Barcelona kalah dan gawang mereka
kemasukan 11 gol dari Real Madrid. Sebagai bentuk protes, Barcelona
bermain serius dalam 1 serangan dan mencetak 1 gol. Skor akhir 11-1,
dan 1 gol itu membuat Franco kesal. Kiper Barcelona kemudian dijatuhi
tuduhan “pengaturan pertandingan” dan dilarang untuk bermain sepakbola
lagi seumur hidupnya.
Sejak saat itu FC Barcelona menjadi semacam klub “anti-franco” dan
menjadi simbol perlawanan Catalonia terhadap Franco, ibukota ( Madrid )
dan Spanyol tentu nya. Sebagai sebuah simbol perlawanan, kultur dan
karakter Barcelona kemudian terbentuk dengan sendirinya. Siapapun
pelatihnya, dan gaya apapun yang dipakai, karakternya hanya satu:
Menyerang!. Sebagai penyerang, Barcelona bermaksud untuk mendobrak
dominasi Real Madrid (dan bagi orang Catalonia, mendobrak dominasi
Spanyol). Untuk itulah Barcelona pantang bermain bertahan, karena itu
adalah simbol ketakutan. Kalah atau menang adalah hal biasa. Tapi
keberanian memegang karakter, itulah yang menjadi simbol perlawanan. Pada
tahun 50-an dan 60-an, Barca memang tertutup oleh kejayaan Real Madrid
yang waktu itu diperkuat Ferenc Puskas, Di Stefano, dsb. Sebagai anak
emas Franco sejak tahun 1930-an, Real Madrid memang selalu memiliki
sumber dana besar untuk belanja pemain. Barcelona sendiri, pada 2
dasawarsa tersebut hanya bisa memenangi 4 kali liga spanyol, 2 kali
piala raja, dan satu kali piala Inter City Fair (yang kemudian menjadi
UEFA Cup).
Rivalitas Sampai Mati
Sampai pada tahun 1973, datang seorang pemain Belanda , Johan Cruyff,
bergabung dari Ajax. Dan dia secara terang2an bicara kalo dia memilih
Barcelona bukan nya Real Madrid karena tidak suka dengan klub sepak
bola yang menjadi alat politik sang jendral. Dia membawa seuatu
perubahan besar dalam permainan Barcelona ' Total Footbal ' bersama
rekan senegaranya Johan Neeskens, Total Football inilah yang sampe
sekarang melekat dengan gaya bermain Barcelona. Meski sudah berganti
banyak pelatih dan ratusan pemain, Barcelona tetap bermain dengan dasar
Cruyff yaitu Total Football. Di tahun pertama merumput bersama
Barcelona Cruyff langsung membawa Barcelona memenangi gelar liga
spanyol (setelah sebelumnya 14 tahun puasa gelar), dan di tahun itu dia
membawa Barcelona membantai Real Madrid 5-0 di ibukota. Pada tahun itu
Johan Cruyff dinobatkan sebagai pesepakbola terbaik Eropa, Bentuk cinta
dia kepada Barcelona adalah memberi nama anaknya dengan nama khas
Catalan, yaitu Jordi. Dan sekarang semua orang di dunia pun tahu kalo
Johan Cruyff adalah seseorang yang merubah Barcelona dan menjadi
legenda sepanjang masa bagi Barcelona dan bangsa Catalan.
Sampe sekarang duel antara Barcelona dan Real Madrid yang terkenal
dengan sebutan ' El Classico' yang sedikit nya terjadi 2x dalam setahun
mungkin adalah duel yang paling di tunggu selain duel partai final
piala dunia atau final piala champions. Kedua tim sama2 menanamkan '
boleh kalah dari tim lain asal jangan kalah dengan Barcelona / Real
Madrid'. Tidak heran kalo setiap duel ini terjadi selalu berlangsung
panas karena ini ibarat perlawanan bangsa Catalan terhadap Spanyol dan
Ibukota. Kartu kuning dan kartu merah seperti menjadi hiasan wajib
dalam partai ini.
Johan Cruyff
Perang itu pun berlanjut di luar lapangan dengan proses transfer yang
di anggap tabu atau haram bagi kedua tim. Saya mungkin senang dengan
datang nya Luis Enrique dari Madrid ke Barcelona karena saat dia adalah
pemain Barcelona yang saya suka apalagi setelah mengetahui dia pindah
dari Real Madrid. Dan terbukti bersama Rivaldo, Figo dan Pep Guardiola
dia berhasil meneruskan kejayaan Barcelona di era 90'an. Selain itu
banyak transfer tabu lain nya seperti Michael Laudrup yang pindah dari
Barcelona ke Real Madrid tahun 1995. Hal yang membuat publik Catalan
membenci nya. Dan menerima teriakan 'boooo' saat main di Camp Nou
bersama Real Madird. Karena saat itu bersama Zubizareta, Pep Guardiola,
Bakero dan Stoickov dia berhasil membawa Barcelona ke puncak di bawah
asuhan sang legenda Johan Cruyff. Namun yang paling fenomenal jelas
transfer pindah nya Luis Figo dari Barcelona ke Real Madrid tahun 2001
yang membuatnya menjadi pemain termahal dunia saat itu. Publik
Barcelona sangat membenci Figo karena transfer itu. Mereka masih ingat
saat Figo datang ke Barcelona tahun 1996 Figo bukan lah siapa2 sampai
dia bermain di Barcelona dan memperoleh banyak gelar. Yang membuat
publik Catalan sangat sakit hati karena Figo lebih mementingkan uang
dari pada rasa cinta bermain di Barcelona. Dia pindah karena di gaji
dengan 2x lipat dari gaji nya di Barcelona dan Nilai Transfer nya saat
itu melebihi klausul kontra Figo bersama Barcelona yang menurut aturan
Bosman yang sudah berlaku bisa membuat pemain pindah ke klub lain.
Padahal transfer itu bisa di cegah bila Figo menolak pindah namun dia
menghianati Barcelona dan Catalan.
Dalam duel El Classico tahun berikutnya, ketika pertandingan
dilangsungkan di Nou Camp, Figo menerima sambutan ' hangat ' yang
mungkin tidak akan dilupakannya seumur hidup. Seorang pendukung
Barcelona di tengah-tengah pertandingan berhasil menerobos pagar
petugas keamanan, sambil memakai bendera Barcelona sebagai jubah,
kemudian berlari ke arah Figo membawa sebuah hadiah istimewa: sebuah
kepala babi, lengkap dengan sedikit darah masih menetes dari lehernya.
Ia kemudian melemparkan bendera Barcelona dan kepala babi itu ke arah
Figo. Figo sendiri hanya terdiam menunduk beberapa. Di Catalan kepala
babi itu adalah simbol keserakahan dan pengkhianatan.
Penyambutan Figo dan Kepala babi
Catalan dan Timnas Spanyol
Sejak dulu Spanyol selalu mempunyai
pemain - pemain yang berkualitas tapi selalu gagal di setiap turnamen
yang mereka ikuti. salah satu alasan karena spanyol terdiri dari
berbagai macam suku dan sulit di satukan. Catalan sejak dulu selalu
menyumbang pemain untuk timnas Spanyol meski animo penonton timnas
Spain di Catalan adalah yang terendah karena mereka selalu menganggap
'Catalan is not Spain'. Mereka selalu ingin menjadi bangsa sendiri
karena mereka merasa tidak ada hubungan darah dengan Spanyol, mereka
adalah bangsa yang di jajah oleh Spanyol dan sekarang ingin merdeka.
Dari saat saya suka Barcelona ( saat smp ) sudah banyak pemain
Barcelona yang hebat yang masuk timnas Spanyol seperti Andoni
Zubizarreta, Pep Guardiola, Sergi Berjuan, Guillermo Amor, Albert
Ferrer, Abelardo, Miguel Nadal, Ivan Delapena, Luis Enrique dll.
Banner Catalan's not Spain saat El Clasico
Sampe di Piala Eropa 2008 saat Spanyol menjadi juara Barcelona masih
menjadi tulang punggung timnas Spanyol. Mungkin Torres yang mencetak
goal final tapi itu umpan dari Xavi dan bersama Iniesta merekalah yang
membuat permainan indah timnas Spanyol dan Puyol menjadi benteng
pertahanan timnas Spanyol.
Xavi setelah mencetak gol ke gawang Rusia ( Semifinal Euro 2008 )
Setelah keberhasilan menjadi juara piala Eropa, sempat ada beberapa
perayaan di Catalan tapi cuma berlangsung sesaat dan kembali sering
terjadi demo menuntut kemerdekaan di Catalan. Mereka tetap pada tujuan
nenek moyang mereka untuk merdeka sendiri tanpa adanya Spanyol.
Puncak dominasi Barcelona dan Catalan di timnas Spanyol adalah di Piala
Dunia 2010 dan mereka untuk pertama kali nya menjadi juara. Goal di
semifinal melawan Jerman di cetak oleh kapten Barcelona Carles Puyol
dan goal paling bersejarah untuk Spanyol di final di Cetak oleh Andres
Iniesta. Bayangkan dari starting eleven di final ada 7 pemain
Barcelona! Puyol, Pique ( Belakang ) Iniesta, Xavi, Bosquet ( Tengah )
Villa ( baru bergabung sebelum piala dunia ) dan Pedro ( Depan ), dan
ada Valdes ( Kiper ) di cadangan. Sudah? belum, karena masih ada pemain
lain asal Catalan di Spanyol: Capdavilla ( Belakang / Villareal ),
Reina ( Kiper / Liverpool ) dan pasti nya si 'anak hilang' Fabregas (
Tengah / Arsenal ). Total ada 11 pemain Catalan / Barcelona dari 22
pemain Spanyol di timnas. Uniknya sehari sebelum partai final, di
Catalan masih ada demo besar menuntut otonomi dan merdeka. Seakan
melupakan putra2 terbaik dari bangsa mereka sedang berjuang untuk
Spanyol di piala Dunia
Namun sekeras dan sebesar apapun demo di Catalan, para putra Catalan
dan Barcelona tetap menunjukan semangat nya untuk Spanyol. Mereka
bertarung dan bermain dengan sangat indah sampai mecetak sejarah
membawa Spanyol juara duinia pertama kalinya. Tanpa mengecilkan peran
dari pemain lain, Barcelona berhasil membawa Piala Dunia untuk Spanyol,
tapi kita tidak boleh melupakan 2x aksi penyelamatan Casillas saat
memblok tendangan Robben.
Sekali lagi bukti kalau Catalan dan Barcelona berperan penting sekarang
ini dalam perkembangan sepakbola Spanyol dan sudah semestinya mendapat
perlakuan yang layak dengan tim dari ibukota yang menjadi anak emas
persepakbolaan Spanyol sejak dulu.
Xavi dan Puyol dengan bendera Catalan di final WC 2010
Sumber: Google,Wiki,Dan beberapa blog yang saya baca di internet